Kategori

Affiliate (9) Aksesoris (1) AntiVirus (3) Artikel (12) Bisnis (14) Blogger (4) Downloads (7) Eset (3) Listplank (1) Louster (1) Mobil (1) Mp3 (1) Pilar (3) Plengkung (1) Pot Bunga (1) Produk (14) Seo (1) shop (1) Showroom (4) Software (3) Tugu (1) Tutorial (8) Wordpress (2)

Total Pageviews

You Are Here: Home - Artikel , Bisnis - INDUSTRI KREATIF INDONESIA

MENGEMBANGKAN
INDUSTRI KREATIF INDONESIA BERSAMA TELKOM

Pada era abad 21 dimana terjadi secara bertubi tubi bermacam-macam krisis multi dimensi, yang disebabkan oleh banyak faktor mulai dari bencana alam, keuangan, politik, perang, wabah penyakit, sosial budaya dan banyak faktor lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, hal ini juga tidak bisa dihindari oleh industri secara umum termasuk didalamnya industri telekomunikasi seperti PT.TELKOM perusahaan penyedia jasa telekomunikasi maupun operator telekomunikasi lainnya.

Oleh karena keadaan yang sulit diprediksi sedangkan organisasi, industri dan apalagi manusia atau orang dituntut untuk dapat bertahan dan selalu eksis sehingga mendorong organisasi atau orang untuk berfikir keras menciptakan usaha usaha untuk mempertahankan hidup dan keluar dari keadaan krisis yang dialaminya. Hal ini juga harus dilakukan PT.Telkom agar tetap bertahan dan tumbuh menghadapi tantangan lingkungan. kompetisi, regulasi dan konsumen.

Kondisi krisis sekaligus juga dapat melatih orang maupun industri untuk bisa mengatasi berbagai keadaan. Oleh karenanya munculah berbagai macam pemikiran kreatif untuk mengatasi dan mensolusikan bebagai macam persoalan dan tantangan termasuk PT.Telkom dituntut untuk mampu berfikir kreatif dengan berbagai cara diantaranya adalah menata diri mulai dari penataan portofolio bisnis, pengembangan produk, beradaptasi dengan regulasi domestik maupun internasional hingga melakukan transformasi organisasi perusahaan dan bekerjasama dengan industri-industri pendukung dalam bidang jasa telekomunikasi diantaranya adalah industri IT, industri pembuat konten seperti Ring Back Tone / Nada Sambung Pribadi , Televisi , Web , Musik, Rumah Produksi Film/Sinetron dan industri lain yang erat hubungannya dengan industri kreatif , bahkan Telkom merasa perlu membentuk anak usaha Metra yang bergerak khusus dalam bisnis multimedia dan konten, selain itu ada YES TV yang dibentuk untuk memperkuat keberadaan Telkom Vision dimana kolaborasi Yes TV sebagai penyelenggara siaran televisi dan Telkom Vision sebagai penyedia jaringan Televisi.

Memperhatikan berbagai hal yang telah diuraikan diatas dapat ditarik benang merah bahwa dari proses berfikir kreatif maka tercipta industri kreatif dimana industri kreatif adalah industri yang unsur utamanya adalah:

1. Kreatifitas
2. Keahlian
3. Talenta


Ketiga unsur utama tersebut berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual yang dapat memperbesar pangsa bisnis Telkom agar tidak terjebak dalam bisnis jasa telekomunikasi tradisional ( penyedia layanan telepon, data, sms dan internet saja ) tetapi dapat melakukan ekspansi kepada industri-industri yang berelasi karena industri terminal telekomunikasi juga sudah berkembang dengan pesat. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa industri penyedia perangkat terminal telekomunikasi Telephone Mobile atau Hand Phone sudah melengkapi produknya dengan berbagai fitur multimedia mulai dari radio, audio-video player, televisi, camera, voice recorder, game dan lain-lain yang sebelumnya merupakan perangkat yang terpisah-pisah atau berdiri sendiri-sendiri hal ini juga sangat mempengaruhi perkembangan industri kreatif yang berhubungan dengan konten atau isi layanan.

Unsur industri kreatif secara umum terdiri atas unsur-unsur :

1.Penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan.
2.Pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain.
3.Hubungan dengan pelanggan.

Karena diciptakan dari proses dan fikir kreatif maka produk industri kreatif adalah produk kreatif, adapun ciri-ciri produk kreatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1.Siklus hidup yang singkat,
2.Risiko tinggi dan margin keuntungan yang tinggi
3.Keanekaragaman tinggi dan penyajiannya bisa secara fisik maupun digital.
4.Persaingan ketat dan mudah ditiru.

PT.Telkom sebagai perusahaan jasa telekomunikasi besar perlu memahami, mendukung, memanfaatkan dan akrab dengan industri kreatif hal ini tidak bisa ditawar-tawar lagi bahkan suatu tuntutan pada era digital seperti sekarang ini, jika tidak ingin ditinggalkan pelanggannya, oleh karena itu kita sebagai insan Telkom dituntut untuk minimal mengenal industri kreatif bahkan secara lebih dalam. Oleh karena kita berada di Indonesia maka kita perlu terlebih dahulu mengetahui perkembangan industri kreatif baik di Indonesia maupun di negara lain dan beberapa aspek yang berhubungan dengan industri kreatif secara umum.

Bila dilihat dari asal-usul Istilah Industri Kreatif maka :

1.Istilah “industri kreatif” pertama kali digunakan oleh Partai Buruh Australia pada tahun 1997.
2.Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan sektor kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga Inggris.
3.Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 8,2 penerimaan nasionalnya pada tahun 2003.

Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang tergolong sebagai industri kreatif, yakni :
a. Periklanan
b. Kesenian dan barang antic
c. Kerajinan tangan
d. Desain
e. Tata busana
f. Filem dan video
g. Perangkat lunak hiburan interaktif
h. Musik
i. Seni pertunjukan
j. Publikasi
k. Jasa computer
l. Televisi
m.Radio

Mengenal perkembangan jenis-jenis Industri Kreatif dari negara tetangga :

1. Jenis Industri Kreatif di Malaysia :
  • Creative content (graphic design, multimedia, branding, architectural, art

  • Animation

  • Mobile content

  • Post production and film

  • Creative institute (universities, colleges, etc.)

  • IT Solution

  • E-Learning

  • Games

  • Video Recording Simulation

2. Jenis Industri Kreatif di Hong Kong :

  • Periklanan (advertising)

  • Arsitektur (architecture)

  • Kesenian dan barang antik (art and antiques)

  • Komik (comics)

  • Desain (design)

  • Tata Busana (designer fashion)

  • Filem (film)

  • Permainan komputer (game software)

  • Musik (music)

  • Seni Pertunjukan (performing arts)

  • Penerbitan (publishing)

  • Perangkat lunak dan jasa teknologi informasi (software and IT services)

  • Televisi (television)

Perbandingan Potensi Industri Kreatif di beberapa Kota di Indonesia (hipotesis): Bandung : desain, fashion, arsitektur, filem dan video, radio, musik, perangkat lunak
  1. Yogyakarta : barang antik, seni pertunjukan

  2. Surabaya : perangkat lunak hiburan interaktif

  3. Denpasar : barang antik, seni pertunjukan

  4. Jakarta : periklanan, filem dan video, televisi dan radio, musik, percetakan

Yang dimaksud dengan Industri Kreatif di Indonesia :

Adalah Industri yang bermuara pada intelektualitas, ide, dan gagasannya yang orisinal dan direalisasikan berdasarkan pemikiran serta rasa dari lubuk hati yang paling dalam sebagai insan kreatif yang ingin memajukan industri di tanah airnya.

Jika dilihat dari pilar utama penopang industri kreatif yang terdiri atas pilar teknologi, bisnis, seni dan lingkungan budaya maka PT.Telkom dapat mengambil peran yang cukup signifikan yang diwujudkan melalui bisnis dan teknologi yang digunakan sebagaimana tergambar pada gambar dibawah ini.

Marilah kita perhatikan bahwa di Indonesia Industri kreatif telah berkembang dalam 14 ( empat belas ) sektor industri kreatif utama yang terdiri atas :


Gambar : Pilar Utama Penopang Industri Kreatif


  1. PERIKLANAN : adalah sektor kegiatan kreatif yang berkaitan dengan produksi iklan, produksi material iklan, termasuk tampilan iklan di media cetak dan elektronik

  2. FILM/VIDEO dan FOTOGRAFI : adalah sector semua kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa fotografi, produksi film (termasuk penulisan skenario, sinematografi, dan lain-lain).

  3. MUSIK : adalah semua aktivitas yang menyangkut proses produksi album lagu, rekaman suara, komposisi musik termasuk pertunjukan musik.

  4. ARSITEKTUR : sector ini di dalamnya termasuk segala sesuatu yang berkaitan dengan tatakota, arsitektur taman, konstruksi bangunan, desain rumah dan lain-lain.

  5. PASAR SENI dan BARANG ANTIK : sektor ini biasanya berkaitan dengan pengerjaan maupun perdagangan produk-produk antik termasuk di dalamnya hiasan.

  6. KERAJINAN : sektor industri ini berkaitan dengan distribusi produk-produk kerajinan (aksesori, emas, kayu, kaca, porselen,dan lain-lain)

  7. DESAIN : sektor industri ini mencakup bidang desain grafis, interior, desain produk. logo, branding, dan lain-lain.

  8. DESAIN FASHION : termasuk di dalamnya aktivitas yang berkaitan dengan kreasi desain pakaian, aksesori, produksi pakaian, dan lain-lain

  9. PERMAINAN INTERAKTIF : termasuk di dalamnya adalah termasuk proses produksi maupun distribusi game online atau video yang bersifat edukatif.

  10. SENI PERTUNJUKAN : termasuk di dalamnya adalah kegiatan kreatif seperti pertunjukan tarian tradisional, kontemporer, drama, musik tradisional, teater, opera, dan lain-lain.

  11. PENERBITAN dan PERCETAKAN : sektor industri ini meliputi kegiatan yang berkaitan dengan penulisan atau penerbitan buku, majalah, koran, tabloid, portal, dan lain-lain.

  12. LAYANAN KOMPUTER dan PIRANTI LUNAK : berkaitan dengan pengembangan teknologi informasi termasuk pengembangan software, desain arsitektur peranti lunak, web design, dan lain-lain.

  13. TELEVISI dan RADIO :termasuk di dalamnya adalah produksi dan penyiaran serta transmisi televisi dan radio.

  14. RISET dan PENGEMBANGAN : sektor industri ini berkaitan dengan aktivitas untuk menemukan inovasi baru, metode baru, atau teknologi baru yang bisa menjadi solusi.

Ini berarti dengan semakin berkembangnya industri kreatif di Indonesia, maka semakin banyak pula peluang dan lapangan pekerjaan yang terbuka untuk masyarakat Indonesia artinya masyarakat Indenesia dapat segera mengatasi krisis dan segera keluar dari krisis yang berarti pula bertambahnya potensial demand pengguna jasa telekomunikasi secara umum maupun yang berhubungan langsung dengan bisnis Telkom misalnya:
  1. Pemainan Interaktif ( Game Online )

  2. Penerbitan dan Percetakan (Sekarang berkembang Sistem Cetak Jarak Jauh

  3. Televisi dan Radio (Transmisi Teretrial, Satelit, Mobile System)

  4. Film dan Video (Industri Konten)

  5. Periklanan (Iklan interaktif)

  6. Riset dan Pengembangan (sistem online, video on demand dan satelit)

  7. Layanan Komputer dan Piranti Lunak (Kebutuhan pelangan Internet)

Bagi PT.Telkom ini merupakan peluang sekaligus tantangan mewujudkan diri sebagai Content Provider disamping tetap menjadi Network and Service Provider. Namun demikian dalam perkembangan di Indonesia industri mempunyai berbagai tantantangan yang harus dapat diatasi. Adapun tantangan Industri Kreatif di Indonesia antara lain :
  1. Relatif baru dan belum diakui sebagai penggerak roda pembangunan

  2. Tidak ada data nilai ekonomi dan perkembangan industri kreatif.

  3. Tidak ada kebijakan yang mendukung iklim kreatif: perijinan,

  4. Investasi, dan perlindungan hak cipta.

Kegiatan kreatif masih terkotak-kotak dan belum ada kajian rantai nilai yang utuh mulai dari kegiatan kreasi, produksi, dan distribusi.
  1. Pengembangan sumberdaya manusia di perguruan tinggi tidak memberdayakan industri kreatif.

  2. Belum ada perumusan sistem karir yang unik untuk para pekerja kreatif.

  3. Peluang kerja belum sepenuhnya bebas gender baik dalam proses rekrutmen, penggajian, promosi, dan pengakuan.

  4. Belum ada penanganan yang sistematik untuk meningkatkan peluang bisnis kreatif baik di Jakarta,Bandung, Bali, Yogyakarta dan kota-kota di Indonesia lainnya bahkan kota-kota di luar negeri.

Agar bisa terus berkembang maka industri kreatif juga harus mempunyai daya saing, adapun faktor- faktor yang dapat menetukan kuat tidaknya daya saing industri kreatif adalah :
  1. Iklim industri kreatif yang kondusif: Regulasi (kebijakan) yang mendukung dan regulator yang visioner dan penerimaan masyarakat

  2. Daya dukung permodalan

  3. Daya dukung pendidikan dan pelatihan pekerja kreatif

  4. Daya dukung riset teknologi dan pasar industri kreatif

  5. Daya perlindungan terhadap pekerja kreatif termasuk HAKI.

  6. Daya Cipta Produk Kreatif

  7. Daya Distribusi dan Pemasaran Produk Kreatif

  8. Daya Permintaan

  9. Kemampuan industri pendukung dan terkait

Dari sini terlihat semakin jelas peran aktif Telkom untuk mendukung perkembangan Industri Kreatif di Indonesia sekaligus menambah peluang bisnis Telkom antara lain dalam melayani penyediaan bandwidth transmisi dengan biaya murah dan berkualitas, memfasilitasi sarana telekomunikasi dan pelatihan pemanfaatan teknologi telekomunikasi dalam industri kreatif , mendukung percepatan pemasaran industri kreatif digital melalui teknologi multimedia.


Dengan melihat posisi Telkom sebagai Industri Pendukung dan Terkait dengan industri kreatif maka penulis menyarankan perlu adanya arah kebijakan dalam mendukung industri kreatif di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Menciptakan iklim yang mendorong terbentuknya system kreatifitas Indonesia: a.Mengusulkan dan mendukung terbentuknya Komisi Kreatif Indonesia, b.Mendukung dan menfasilitasi terbentuk Pusat Informasi Industri Kreatif Indonesia.

  2. Membantu Pengembangan Industri Kreatif : Mendukung kepeloporan dan prestasi mitra binaan Telkom dalam industri kreatif, Perlindungan hasil karya kreatif innovator Telkom (hak cipta dan perijinan), Layanan informasi Industri Kreatif yang berkualitas internasional

  3. Mengembangkan kemampuan penciptaan nilai kreatif : Mengintegrasikan kegiatan industri kreatif dengan bisnis dan teknologi yang dikembangkan Telkom, Sinkronisasi bisnis Telkom dengan lembaga pendidikan dan bisnis kreatif, Perlindungan terhadap karir pekerja kreatif Telkom.

  4. Meningkatkan peluang atau permintaan terhadap produk kreatif : Berkolaborasi dengan pelaku industri lain mengadakan Expo Industri Kreatif, Menfasilitasi sarana komunikasi pada Kawasan atau Pasar Kreatif, Mempelopori Cinta Budaya Bangsa melalui pengembangan Industri Kreatif.

Kesimpulan :
  1. Industri kreatif adalah industri masa depan yang bertumpu pada daya kreasi manusia yang sangat mempengaruhi perkembangan bisnis Telkom

  2. Beberapa negara sudah mengembangkan industri ini sejak tahun 1997.

  3. Secara historis dan de fakto Indonesia telah banyak melakukan kegiatan ekonomi yang termasuk dalam Industri Kreatif sebagai modal berharga dan bukti bahwa bangsa Indonesia juga mempunyai kemampuan dalam pengembangan industri kreatif sehingga tidak ada alasan bagi Badan Usaha Milik Negara seperti Telkom untuk tidak mendukung perkembangan Industri Kreatif di Indonesia.

  4. Telkom adalah salah satu unsur industri pendukung dan terkait dalam penentu daya saing Industri Kreatif di Indonesia.

  5. Dibutuhkan adanya arah kebijakan yang bertumpu pada: iklim yang kondusif, kemampuan penciptaan nilai kreatif, dan peningkatan permintaan 

Sumber http://pungkasuntea.blogspot.com/
Tags: Artikel , Bisnis

0 comments

Leave a Reply